Rabu, 26 Mei 2010

Melatih merpati andhokan

Merpati bagus tidak mungkin didapatkan bila tidak dilatih secara serius dan terprogram, baik kostum maupun cara melatihnya, meskipun materi merpati tersebut sangat bagus.
Disini aku akan mengulas mengenai cara melatih merpati balap.
Bentuk latihan yang ditempuh oleh Altee terbagi menjadi 2 tahap, yaitu Latihan dasar dan Latihan Fisik.
  1. Latihan DasarTujuan diadakannya latihan dasar adalah untuk pengenalan dan melatih mental secara dini bagai sprinter muda, agar merpati benar - bener bagus untuk tampil di lapangan.
    Durasi latihan : 4 keketan pasca perjodohan
    Lokasi ditempat khusus ato dihalaman rumah juga boleh
    Jarak latihan max. 15 m
    • Updown
      Mengangkat dan menurunkan geberan agar diikuti oleh sprinter muda.
      Jarak ketinggian max. 200 cm.
      Ini sebagai pengelanalan dan juga identifikasi bahwa sprinter muda sudah mulai keplek.
      Disamping itu sebagai upaya untuk landing saat berada diatas kepala joki.
    • Lending Press
      Tujuan latihan ini untuk kesempurnaan sprinter muda hinggap ke joki dengan cepat dan tepat, memaksimalkan mingkup sayap dan memunculkan hentakan ke 2 saat posisi track.
      Aplikasi program ini adalah dengan memberi pressing plank pada area joki / geberan.
      Untuk awal latihan ini, saat dilepas... diusahakan merpati berjalan mendekati geberan.

  2. Latihan Fisik
    Adalah sebuah latihan yang dilakukan di lapangan untuk membentuk kekuatan, kecepatan dan kepiawaian lapangan dengan mengacu pada konsepsi perlombaan dengan tujuan menjadi merpati juara.
    Dalam hal ini, si pelatih harus membuat posting jarak dan juga perencanaan pelepasan
    example :
    Posting 10m, 20m, 30m, 50m, 75m, 100m,..,.,.,1000m
    Pelepasan 5x terbang baru tambah posting (posting 10m, burung dilepas sebanyak 5x setelah itu dilepas pada posting 20m untuk dilepas sebanyak 5x, begitu seterusnya).
    Hal yang kudu musti diperhatikan pelatih adalah stamina, kecepatan terbang dan kepiawaian lending sprinter muda tersebut, bila ketiganya tidak terpenuhi,...burungnya diistirahatkan.
    Jangan sekali - kali ditambah bila ketiga faktor tersebut tidak terpenuhi, karena berakibat fatal / rusak.

    Tip yang mustio diperhatikan pelatih.
    Format sebelum latihan
    • Pemanasan sprinter muda
      Pemanasan yang dimaksud agar merpati sedapat mungkin tidak mengalami kram otot, Cepat lelah, dan droping stamina.
      Kedua sayap sprinter dibentangkan kesamping secara bergantian, durasi 1 menit
      Kedua sayap merpati di dibentangkan keatas secara bersamaan selama 10 hitungan dan berulang
      Sprinter diayun - ayunkan diatas geberan max. 10cm dengan kecepatan medium, durasi 5 menit
    • Pemberian nutrisi
      Setelah istirahat min. 5 menit, burung diberi nutrisi stamina agar tidak mengecewakan ketika dilatih
    • Pembekalan Joki dan penggabur
      Joki dan penggabur harus mempersiapkan kendaraan motor, kandang, kostum resmi dan tas yang berisi (air minum baik merpati maupun pelatih, spraygun yang berisi air bersih, wadah kecil tempat minum merpati, peralatan tulis dan jam tangan serta bekal makanan).
    Format Saat di Lapangan
    • Tiba di lokasi / lapangan, sprinter didiamkan min. 5 menit didalam kandang dalam keadaan tertutup dan min. 5 menit dalam keadaan cover terbuka
    • Konsep posting di baru boleh dilakukan
    Catatan :
    Diantara Ship posting, ada durasi waktu istirahat min. 10 menit
    Urutan penerbangan sprinter pada posting sama, harus tetap dalam 1 hari latihan
    Pada saat latihan, hindari burung track dengan merpati laen
    Posting dikurangi bila, apabila respon merpati berkurang dari posting sebelumnya

    Format pulang dan dikandang (setelah latihan)
    • Sebelum pulang, hendaknya sprinter didiamkan dalam kandang yang tercover min. 5 menit
    • Setiba dikandang, sepasang merpati diberi minuman nutrisi dan makanan setelah itu dibiarkan
    • Kira - kira jam 7.00 malam, burung dimasukkan dalam kandang dan dikrekeb hingga esok diberi makan dan di jemur dibawah terik matahari hingga jam 10.00 pagi.
    Sekian dulu......wassalam.



Sumber:
http://www.g2stock.com/index.php?option=com_content&view=article&id=88

Senin, 24 Mei 2010

Penyakit dan Pengobatan Pada Burung Merpati

Burung yang sudah terserang penyakit umumnya sangat sulit untuk di sembuhkan. Kalaupun dapat di sembuhkanburung tersebut harus tetap mendapatkan perhatian khusus dalam waktu yang relatif lama. Jika kita menjumpai burung terserang suatu penyakit sebaiknya segera dipisahkan dari burung yang lain yang sehat agar tidak menular.
Berikut ini adalah penyakit penyakit yang sering menyerang burung:
  1. Gangguan Pernapasan
Penyakit pernapasan sering menyerang burung. Penyebab penyakit pernapassan adalah adanya infeksi sekunder pada saluran pernapasan oleh E.coli dan sejenis mycoplasma galisepticum yang yang lebih terkenakl dengan nama CRD (Chronic Respiratory Desease). Jika sudah kronis penyakit ini sangat sukar disembuhkan dan biasanya lama kelamaan burung yang terinfeksi penyakit ini akan mati.
Penyakit pernapasan bersifat menular. Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui kontak langsung antara burung yang sehat dan burung yang terinfeksi. Penularan penyakit pernapasan juga dapat terjadi melalui makanan, minuman, lingkungan kandang yang kurang bersih dan makanan/minuman yang tercemar kotoran burung yang terinfeksi penyakit.
Gejala-gejala penyakit pernapasan adalah burung sering bersin-bersin, pada malam hari yang cuacanya dingin pernapasanya ngorok, hidung lembab/basah berlendir, dan aktifitas atau gerak burung menurun. Tindakan preventif dan kuratif untuk mengatasi penyakit pernapasan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
a. Burung yang terinfeksi penyakit pernapasan segera diisolasi di kandang tersendiri dan diobati agar tidak menular kepada burung-burung yang lain.
b. Sangkar, tempat makan, dan tempat minum selalu di kontrol dan semua kotoran yang terdapat didalam sangkar ataupun didalam wadah makanan/minuman selalu dibersihkan.
c. Makanan yang akan diberikan dicuci bersih dan dikeringkan untuk menghilangkan kemungkinan adanya residu pstisida pertanian yang membahayakan kesehatan burung.
d. Minuman yang kotor segera diganti dengan air yang bersih, segar, sehat, dan tidak mengandung bahan-bahan beracun yang membahayakan kesehatan burung. Air untuk minum direbus terlebih dahulu hingga mendidih untuk membunuh semua jenis bibit penyakit yang terdapat didalamnya.
Pengobatan:
Pengetahuan tentang jenis-jenis obat untuk unggas, perlu juga dimiliki oleh para penghobi burung. Umumnya obat-obatan yang perlu disediakan adalah jenis obat yang biasa digunakan juga untuk unggas, khususnya ayam.

DOXERIN Kombinasi ampuh melawan CRD, Snot dan komplikasinya dalam bentuk water soluble


Komposisi per Kg :
Doxycycline 2,5 %
Erythromycine 4,0 %
Indikasi:
Untuk pengobatan CRD, CRD Complex, Coryza dan penyakit pernafasan lainnya pada unggas.
Aturan Pakai dan Dosis : Oral
Unggas : 2 gr/liter air minum per hari atau 200 – 400 mg DOXERIN/kg BB per
hari selama 3 – 5 hari berturut-turut

Cara mudah pemesanan :
  1. Kirim SMS Nama Obat yang ingin anda beli dan alamat anda Ke 085859162337
  2. Kami akan membalas tentang ketersediaan barang dan harga sampai ketempat anda.
  3. Silahkan anda melakukan transfer KE REK BCA 0243945825 an DINA KUSUMAWATI
  4. Pengiriman barang akan kami proses
  5. Silahkan menunggu pesanan di rumah anda
  6. Harga bukan masalah selama dapat menyelesaikan masalah

  1. Berak Kapur
Penyakit berak kapur banyak menyerang beberapa jenis unggas. Penyakit ini dikenal dengan nama penyakit salmonellosis atau Pullorum. Penyebab penyakit ini adalah Salmonella Pullorum yang menyerang saluran pencernakan.
Penyakit berak kapur bersifat menular. Tanda-tanda serangan yang dapat dilihat adalah kotoran burung berbentuk cair dan berwarna putih seperti kapur, nafsu makan menurung, pada stadium tertentu burung mengalami kesulitan membuang kotoran. Jika diperhatikan, banyak kotoran berwarna putih melekat pada bulu di sekitar anus. Tanda lain burung yang terserang berak kapur adalah muka pucat, bulu tidak teratur, sayap menggantung dan burung tidak bergairah.
Pencegahan terhadap timbulnya penyakit berak kapur dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan sangkar, makanan, dan minuman. Setiap hari sangkar di bersihkan dari segala kotoran, termasuk kotoran burung itu sendiri. Gunakan desinfektan atau antiseptik untuk mencuci sangkar. Setiap dua hari sekali, tempat makan dan minum dibersihkan. Sisa-sisa makanan dibersihkan dibuang agar tidak berjamur dan diganti dengan air baru yang sudah direbus atau matang., bersih dan sehat.
Jika burung tersebut sudah terinfeksi berak kapur, burung tersebut harus segera di pisahkan dari burung-burung yang lain agar tidak menular. Burung yang sudah terinfeksi diberi obat antibiotik secara intensif sesuai dengan petunjuk yang ada. Penggunaan antibiotik tidak boleh sembarangan, sebab jika kita tidak tahu secara passti justru berakibat fatal.
Pengobatan:

NEOXIN Kombinasi antibakteri, water soluble


Komposisi per Kg :
Neomycine (sulfate) 32 gr
Oxytetracycline (HCl) 32 gr
Keunggulan :
  • Mengandung Oxytetracycline yang berspektrum luas dan cepat diabsorbsi sehingga cepat mencapai kadar optimum
    di dalam darah.
  • Mengandung Neomycin yang efektif bekerja memberantas kuman-kuman penyakit disaluran pencernaan dengan tuntas.
  • Praktis dan ekonomis karena mengandung dua antibiotik dalam sekali pemberian.
Indikasi :
  • Mengobati Kolera ayam, Colibacillosis, Salmonellosis dan lain-lain pada unggas.
  • Menekan angka kematian anak ayam pada minggu-minggu pertama.

Cara Pemberian dan Dosis : Oral
Unggas : 2 gr/1liter air minum per hari atau 1 gr NEOXIN/kg BB per hari
selama 3 – 5 hari berturut-turut

Cara mudah pemesanan :
  1. Kirim SMS Nama obat yang ingin anda beli dan alamat anda Ke 085859162337
  2. Kami akan membalas tentang ketersediaan barang dan harga sampai ketempat anda.
  3. Silahkan anda melakukan transfer KE REK BCA 0243945825 an DINA KUSUMAWATI
  4. Pengiriman barang akan kami proses
  5. Silahkan menunggu pesanan di rumah anda
  6. Harga bukan masalah selama dapat menyelesaikan masalah
  1. Snot atau Coryza atau Pilek
Penyakit snot atau corza atau pilek disebabkan oleh virus Hemophillus gallinarum. Penyakit ini menyerang sekitar bagian muka burung sehingga menyebabkan bengkak dan muncul benjolan berwarna merah di sekitar hidung, mata, dan telinga. Cara penularanya melalui perantaraan burung lain, debu, udara, makanan dan minuman.
Tanda-tanda serangan penyait coriza atau snot yang dapat dilihat adlah muka bengkak, hidung berlendir, sering bersin-bersin, sesak napas, dan napsu makan turun. Jika tidak ditangani secara serius, lama kelamaan burung yang terserang penyakit akan mati.
Pencegahan terhadap serangan penyakit coriza dengan cara menjauhkan burung yang terkena serangan penyakit dengan burung yang masih sehat. Disamping itu sangkar, tempat makan dan tempat minum harus selalu dibersihkan dari segala kotoran.Burung yang sudah terlanjur terserang penyakit snot harus segera diberi obat yang sesuai.

MOXACOL
Antibakteri, water soluble


Komposisi per Kg :
Amoxycycline (trihydrate) 75.000 mg
Colistin (sulfate) 250.000.000 IU
Indikasi :
Kolera Ayam, Colisepsis, Colibacillosis, Salmonellosis (Berak kapur), enteritis, Ngorok, dll pada unggas.
Cara Pemberian dan Dosis: Oral
Unggas : 1 gr/1 liter air minum atau 0,3 gr MOXACOL/kg BB per hari,
2-3 kali/hari selama 24 hari selama 3 – 5 hari berturut-turut

Cara mudah pemesanan :
  1. Kirim SMS Nama obat yang ingin anda beli dan alamat anda Ke 085859162337
  2. Kami akan membalas tentang ketersediaan barang dan harga sampai ketempat anda.
  3. Silahkan anda melakukan transfer KE REK BCA 0243945825 an DINA KUSUMAWATI
  4. Pengiriman barang akan kami proses
  5. Silahkan menunggu pesanan di rumah anda
  6. Harga bukan masalah selama dapat menyelesaikan masalah

  1. Cacingan
Cacingan adalah jenis penyakit yang menyerang saluran pencernaan dan hati. Penyebab cacingan adalah cacing tambang, cacing gilig, cacing pita dan cacing hati. Tanda-tanda serangan penyakit cacingan yang dapat dilihat adalah burung kurang bergairah, lemah, napsu makan berkurang,bulu tidak teratur, kotoran berbentuk cair, dan berat badan burung menurun.
Faktor utama penyebab kondisi cacingan adalah kondisi sngkar dan tempat makan/minum yang kotor.Pencegahan terhadap serangan cacingan dapt dilakukan dengan cara menjaga kebersihan sangkar, tempat pakan dan tempat minum. Oleh karena itu, sangkar, tempat pakan dan tempat minum harus selalu di kontrol dan dibersihkan dari segala macam kotoran agar tidak menjadi sarang cacing.
Pengobatan:

Pipera-San (oral solution)

Composition Setiap ml mengandung: Piperazine citrate 250 mg
Indications Perlakuan terhadap hama cacing yang disebabkan oleh nematoda pada unggas (Ascaridia Galli, Heterakis gallinarum), babi (Ascaris lumbricoides, Oesophagostomum spp.), Ternak (Neoascaris vitulorum, Oesophagostomum radiatum, Strongylus spp.), Domba / kambing (Oesophagostomum spp.), Anjing / kucing (Toxocara canis, Toxascaris leonina).
Dosage and Direction For Use * Unggas: 1 ml PIPERA-SAN / kg BW.
* Sapi, domba, kambing, babi: 1.1 ml PIPERA-SAN / kg BW.
* Anjing dan kucing: 0,2 -0,3 ml PIPERA-SAN / kg BW.
* Monkey: 0.7 ml PIPERA-SAN / kg BW.
* Rabbit: 2 ml PIPERA-SAN / kg.
Aman untuk unggas selama produksi dan hamil binatang.
Precaution AAman untuk unggas selama produksi dan hamil binatang.
Packing 100 ml, 1 l.
Cara mudah pemesanan :
  1. Kirim SMS Nama obat yang ingin anda beli dan alamat anda Ke 085859162337
  2. Kami akan membalas tentang ketersediaan barang dan harga sampai ketempat anda.
  3. Silahkan anda melakukan transfer KE REK BCA 0243945825 an DINA KUSUMAWATI
  4. Pengiriman barang akan kami proses
  5. Silahkan menunggu pesanan di rumah anda
  6. Harga bukan masalah selama dapat menyelesaikan masalah


  1. Kutu Burung , Burung juga sering diserang oleh kutuburung. Burung yang terserang ktu burung menunjukkan gejala-gejala gelisah, sering menggigit-gigit bulu (jawa: didis), jika bulu burung disingkap akan tampak kutu-kutu burung yang bergerak diantara bulu. Jika tidak segera di obati, burung yang terserang kutu lama lama kelamaan akan berat badan menjadi menurun, nafsu makan akan menurun, dan akhirnya akan mati.
Penyebab utama serangan kutu burung adalah kondisi sangkar yang kotor, lembab, berbau dan burung jarang mandi. Pencegahan terhadap kutu burung dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan sangkar, menyediakan air yang cukup untuk mandi. Dan burung sering di jemur.
Pengobatan:


Cara mudah pemesanan :
  1. Kirim SMS Nama obat yang ingin anda beli dan alamat anda Ke 085859162337
  2. Kami akan membalas tentang ketersediaan barang dan harga sampai ketempat anda.
  3. Silahkan anda melakukan transfer KE REK BCA 0243945825 an DINA KUSUMAWATI
  4. Pengiriman barang akan kami proses
  5. Silahkan menunggu pesanan di rumah anda
  6. Harga bukan masalah selama dapat menyelesaikan masalah


SUPRALIT
(Vitamin dan anti stress)
Kombinasi vitamin dan elektrolit anti stress
Stress adalah terjadinya ketidakseimbangan hormon kortikosteroid di dalam tubuh. Hal ini disebabkan oleh pembakaran yang hebat di dalam tubuh yang banyak menggunakan elektrolit yang ada, sehingga tubuh akan banyak kehilangan elektrolit.
Bila diberikan air minum biasa, maka akan terjadi pengenceran elektrolit dalam tubuh yang akan memperburuk keadaan tubuh, sehingga metabolisme tubuh tidak sempurna, akibatnya :
  • Nafsu makan akan turun
  • Berat badan turun
  • Mudah terserang penyakit
Untuk mengatasinya, diberikan SUPRALIT Anti stress.
Komposisi per Kg :
Vitamin A 1.000.000 IU
Vitamin D3 200.000 IU
Vitamin E 10.000 IU
Elektrolit : Na+, K+, Cl-, HCO3
-

Cara mudah pemesanan :
  1. Kirim SMS Nama obat yang ingin anda beli dan alamat anda Ke 085859162337
  2. Kami akan membalas tentang ketersediaan barang dan harga sampai ketempat anda.
  3. Silahkan anda melakukan transfer KE REK BCA 0243945825 an DINA KUSUMAWATI
  4. Pengiriman barang akan kami proses
  5. Silahkan menunggu pesanan di rumah anda
  6. Harga bukan masalah selama dapat menyelesaikan masalah

Jumat, 21 Mei 2010

Melatih Merpati Balap


Rabu, 12 Mei 2010

Cara Sederhana Memelihara Burung Merpati Maupun Cara Beternak Burung Merpati


B
ERBEDA dengan burung lainnya, burung merpati termasuk jenis burung yang mudah dirawat. dan untuk mencari merpati pun bukan hal yang sulit, karna merpati banyak dijual di pasar burung diindonesia. ada beberapa tips simple saat memilih burung merpati, tentunya untuk yang mau dirawat atau diternakan kembali.

pertama, tentu saja burung yang kamu beli itu harus sehat.ciri burung merpati yang sehat adalah memiliki bulu yang bagus. bagian ujung sayapnya tidak melor alias turun. bila di tangkap dengan tangan tenaga reaksi/perlawanan besar.

kedua, usahakan jangan membeli burung merpati yang sudah tua, ini tidak bagus bagi yang sekedar membeli untuk disembelih maupun untuk diternak.

ciri-ciri burung merpati yang telah berusia senja/tua adalah sebagai berikut, daging di sekitar paruh yang kelihatan tebal. bagian lubang hidungnya juga terlihat ada kerutan daging tebal. bila di cermati paruhnya sudah ngak kilat.

selanjutnya, ketiga , bila saat kamu memilih diantara banyak burung yang ada dalam satu sangkar, jangan terlalu dekat dengan sangkarnya dulu. ambil beberapa langkah ke belakang dan cermati perilaku si burung merpati dari kejauhan. yang mesti kamu perhatikan adalah burung yang menjadi raja didalam sangkar, atau yang memiliki sifat paling domininan

kelima, pelajari ciri-ciri antara induk pejantan dan induk betina, induk pejantan biasanya memiliki paruh yang lebih tebal, lehar lebih besar, kepala yang lebih panjang dan besar. bulu disekitar lebih yang mengkilap. bila didekato burung lain pejantan/betina lain dia akan bekur (berkutut)

kalau cara menternakan merpati juga gampang-gampang susah sebenarnya. ada dua metode disini, yang pertama sistim kurung. jadi burung merpati itu nga pernah dilepas atau keluar dari sangkar nya. cara ini tidak begitu maksimal bila dipilih dalam menternakan burung merpati. karna burung merpati adalah burung yang suka bersosialisai melalui terbang dan mondar-mandir. tapi bila ini cara yang terakhir dipilih metode ternaknya, usahakan sangkar nya di perbesar.

metode kedua, sistim lepas kandang. bagi yang baru membeli burungnya dari pasar burung ngak boleh langsung dilepas. kurung dan kasih makan burung nya dahulu selama beberapa hari didalam kandang. selanjutnya sayap burung disalasiban/di lakban/di lem isolasi.barulah burung dilepas dalam keadaan sayap dilem (usahakan jangan merusak bulu sayapnya saat me-lem maupun membuka lemnya).biarkan burung keluar sendiri dari sangkar untuk pertama kali. saat malam tiba , bila si burung sudah tau cara pulang sendiri kerumah barunya berarti ada kemajuan.

biarkan kejadian ini berulang-ulang selama beberpaa hari hingga memungkinkan untuk dilepas (tips yg paling aman adalah saat burung sudah bertelur dan mengerami baru dilepas)

untuk mengawinkannya sendiri sebenarnya ada triknya, kumpulkan beberapa burung merpati dalam kandang selama seminggu, maka akan terjadi pacaran anatar sesama burung merpati. pasangan yang sudah menjadi ini tidak akan berpisah bila tidak diapa-apain atau satunya tiada. dan untuk melihat kapan saatnya burung merpati akan bertelur juga ada caranya. berikut adalah tanda-tanda burung merpati bila akan bertelur. indukan pejantan akan bersifat agresif dan membuntuti si burung betina kemana pun ia terbang. selalu mengekor dibelakang si burung betina hingga terlihat seperti overprotect (kayak orang yang pacaran aja :p)


sekedar pengetahuan, masa - masa inilah burung merpati bisa di balapkan.caranya : tangkaplah siburung indukan ketika memasuki kandang. pisahkan dan jangan sampai terlihat oleh burung pejantan selama beberapa menit. lalu ketika siburung jantan sudah terlihat sibuk/bingung mencari burung betina dan memanggil-manggil dengan suara khas khuuu khuuu keluarkan si burung betina.sijantan akan lengket ditangan
">

untuk membantu menjaga perkawinan siburung agar lancar ada beberapa cara juga yang bisa kita lakukan. bila tanda-tanda akan bertelur sudah terlihat seperti yang baru kusebutkan diatas , kamu bisa menyediakan kayu-kayuan kceil seperti batang lidi, jerami, tali bekas yang kecil, atau apa saja yang sifatnya bisa di rangkai burung merpati jadi sarang. karna selama musim bertelur tiba, burung merpati akan mencari benda-benda tersebut untuk dibuat alas telur untuk pengeramaan.

demikian tips sederhana ini, moga di baca orang yang memerlukannya tips ini. ow iya, burung merpati hanya mengerami hanya sekitar 19-22 hari. itu waktu yang sudah pasti nya. ngak semua telur bisa menetas juga. paling banyak satu pasang burung merpati hanya menghasilkan 2 telur, 3 telur sangatlah langka. saat telur menetas kasihlah makan be-er atau jagung yang halus ke burung indukan, karna akan disuapi keanak-anaknya.




makanan yang paling baik untuk merpati adalah jagung dan kacang hijau. namun ada beberapa adat yang melarang umatnya memakan atau membunuh burung merpati, apalagi menjualnya untuk disembelih. jadi, usahakan tidak berdagang burung merpati, membunuh, maupun memakannya. karna burung merpati juga merupakan teman manusia seperti layaknya kucing


Sumber:
http://acan-on-skyes.blogspot.com

Breeding

Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan


1. Menyiapkan Indukan Sebelum Breeding

• Burung dikatakan dewasa dan siap untuk breeding pada saat usia sekitar 7 bulan. Jumlah lar piyik tidak bias dijadikan patokan tingkat kedewasaan burung namun ada juga yang berpendapat sebaiknya indukan untuk breeding bulu piyik sudah rampas semua. Dalam “Austalian Racing Pigeon Journal” edisi Januari 2009 ada yang berpendapat bahwa kualitas anakan akan mulai menurun apabila kedua indukan sudah berusia lebih dari 4 tahun. Untuk itu, salah satu harus diganti dengan yang lebih muda. Penurunan kualitas anakan akan semakin cepat apabila digunakan system “babuan” karena induk betina dipaksa bertelur lebih cepat dari siklus normalnya (sekitar 60 hari).

• Apabila ada lebih dari satu indukan yang akan diternak, sebaiknya breeding dilakukan secara bersamaan. Ini dimaksudkan untuk memudahkan perawatan dan efisiensi pemberikan pakan pada saat meloloh.

• Sebelum indukan dijodohkan harus diberi obat cacing terlebih dahulu. Ini sangat penting agar piyik tidak tertular cacing. Pemberian obat cacing diulang pada saat telur akan menetas. Perlu diingat bahwa piyikan yang cacingan kan mempengaruhi pertumbuhannya karena nutrisi akan dimakan oleh cacing.

• Apabila dalam kandang pernah ada burung yang terkena goham, sebaiknya indukan diberi anti-biotik selama tiga hari dan dilanjutkan dengan pemberian vitamin/supplement. Namun apabila tidak ada kasus goham sebelumnya, maka tidak perlu diberi anti-biotik.

• Bulu indukan perlu bebas dari kutu, baik yang jenis kecil (lice) maupun yang besar seperti kutu busuk (pigeon flies). Kutu burung selain menghisap darah juga menyebabkan burung gelisah dan tidak dapat tidur dengan tenang karena digigit kutu. Selain itu, kutu juga menyebabkan pertumbuhan bulu piyik menjadi tidak normal karena darah pada pangkal bulu sayap yang masih muda akan dihisap oleh kutu. Apabila ada tanda-tanda indukan berkutu maka perlu diobati dulu agar tidak menular ke piyik.

• Apabila akan menggunakan babuan, maka babuanlah yang perlu diberi obat. Masa bertelur induk asli dan induk babuan harus bersamaan. Kalaupun ada selisih jangan sampai lebih dari 3 hari.
II. Menjodohkan Indukan
• Untuk menjodohkan indukan saya kira biasa saja sama dengan menjodohkan burung yang untuk dimainkan. Induk betina dan jantan sebelum dijodohkan bias ditempatkan di dua kurungan yang terpisah dan diletakkan secara berdekatan (dijejer). Ini dimaksudkan agar keduanya bias saling mengenal.
• Apabila yang jantan sudah terlihat brancah dan betina terlihat lenjeh, keduanya bias disatukan dalam kurungan yang lebih besar agar bias kawin. Namun apabila masih si jantan masih galak agar dipisah lagi dalam kurungan yang berbeda.

• Setelah mau kawin, kedua indukan bias dimasukan kedalam pegupon. Pada malam hari agar dikawinkan lagi. Keesokan harinya burung dijemur dalam 1 kandang yg cukup besar agar bisa kawin. Setelah matahari terik agar dimasukkan lagi kedalam gupon sambil diberi makan dan sore hari dikeluarkan lagi. Malam hari burung perlu dikawinkan lagi.

• Biasanya burung akan giring setelah 2-3 hari, namun ada juga yang lebih cepat atau lambat. Ini tergantung dari karakter pejantan. Setelah giring sekitar 5-7 hari , betina biasanya akan bertelu (tentunya tergantung dari kesuburan betina).

• Tidak ada makanan khusus untuk burung yang sedang angrem. Namun apabila telur sudah diangremi 10 hari, indukan perlu diberi makan yang mengandung nutrisi tinggi seperti kacang hijau, kacang tanah, dan millet (makanan untuk perkutut). Supplemen/vitamin bisa saja diberikan untuk menjaga keseharan indukan yang akan meloloh.

• Grit perlu diberi setiap hari selama angrem dan meloloh untuk memenuhi kebutuhan mineral, termasuk kalsium, dan menjaga kesehatan pencernakan. Grit yang baik terdiri dari campuran batu bata merah, arang, dan grit putih dengan komposisi 40:20:40. Untuk grit putih bisa didapatkan di pasar, tetapi kalau tidak ada bisa buat sendiri dari campuran kulit telur dan kulit sotong (asinan untuk perkutut). Batu bata dan arang ditumbuk sehingga mudah dimakan. Kegunaan arang adalah untuk menyerap zat beracun (toxic) seperti pestisida yang mungkin terbawa oleh pakan.

• Setiap seminggu sekali air minum dicampur dengan “cuka apel” namun kalau sulit mendapatkan cuka apel bisa digunakan cuka makan biasa (jangan cuka biang). Perbandingan air dengan cuka tergantung tingkat keasaman cuka. Yang penting jangan terlalu asam (Bahasa jawa “kleter-kleter) agar burung mau minum. Tujuan pemberian cuka apel adalah untuk mencegah berkembang biaknya bakteri tertentu seperti E-Coli dan Salmonella yang tidak berkembang pada lingkungan yang asam.

• Yang perlu dijaga selama indukan mengerama adalah jangan sampai mengalami stress, misalnya berantem dengan burung lain yang masuk gupon dan makan yang tidak cukup. Air minum jangan diletakkan di dalam gupon untuk menghindari air tumpah.
III. Menyiapkan Gupon dan Sarang

• Yang terpenting diperhatikan adalah jangan sampai gupon dan sarang menjadi lembab karena lingkungan yang lembab menjadi tempat berkembang biak bakteri. Untuk itu gupon harus memiliki sirkulasi udara yang cukup. Terlebih lagi mengingat iklim di Indonesia mempunyai tingkat kelembaban yang sangat tinggi (lebih dari 80%).

• Sarang burung harus ditempatkan pada suatu wadah tertentu agar telur tidak “nglundung” dan dapat dierami dengan sempurna. Tempat sarang bisa terbuat dari gerabah (semacm mangkok dengan garis tengah sekitar 15 cm) atau dibuat kotakan dari kaju.

• Bahan sarang yang paling baik adalah dari batang tembako karena bakteri tidak berkembang biak di media batang tembako. Cara membuatnya batang tembau yang masih basah dipotong sepanjang 20 cm lalu “digepreng” sehinga bias disuwir kecil-kecil. Setalah disuwir-suwir lalu dijemur sampai kering. Apabila sulit mencari batang tembakau, maka bahan sarang terbaik nomor dua adalah daun cemara yang sudah kering. Apabila daun cemara juga sulit didapat maka dapat diganti dengan bahan dari ranting kecil yg sudah kering. Prinsipnya bahan sarang jangan dari bahan yang menyerap air dan mudah lembab. Bahan sarang yang paling jelek adalah jerami dan merang karena menjadi sangat lembab bila terkena basah akibat kotoran burung. Saya perhatikan di lapak2 banyak digunakan suwiran besek bamboo untuk sarang. Menurut saya ini kurang baik karena agak dingin.

• Sarang harus dikontrol secara berkala dan apabila sarang sudah menjadi lembab dan banyak kotoran, maka perlu diganti dengan sarang yang baru sambil wadah sarang juga dibersihkan. Selain itu gupon juga harus dikontrol kebersihannya.
IV. Pemberian Pakan Untuk Indukan yang Meloloh

• Masalah ini pernah dibahas oleh Mas Ary di merpati.forumotion. Saya hanya menambahkan beberapa hal saja.

• Pada saat piyik berusia 1-7 hari, piyik hanya mengkonsumsi susu dari indukannya. Untuk itu, indukan harus diberi makanan yang bergizi agar kualitas susunya baik. Beberapa biji-bijian yang baik untuk burung selain jangung dan beras merah adalah millet, kacang tanah, kacang hijau, dan kedelai. Khusus untuk kedele, perlu “disangrai/digongseng” (roasted) untuk menetralisir trypsine (selaput pada kedele) yang sulit dicerna dan dapat mengganggu pertumbuhan.Kedele sangat bagus karena mengandung banyak protein. Porsi kedele dalam pakan sekitar 10 % saja. Untuk menambah protein bagus juga dikasih pellet (voor) yang biasa disebut voor tulang atau voor babi (tolong dikoreksi kalau salah).

• Biji-bijian untuk pakan tentunya harus bersih. Selain bersih, sebaiknya biji-bijian diberi “conditioning oil”. Kegunaan conditioning oil ini adalah untuk membantu pencernaan dan menambah vitamin, khususnya fat (lemak).Ada berbagai jenis conditioning oil yang dijual, tapi menurut saya tidak perlu beli. Kita bias pakai olive oil (minyak zaitun), kalau minyak zaitun sulit didapat bias pakai virgin coconut oil, kalau ini susah pakai saja minya sawit yang biasa untuk masak. Cara pemakaiannya, 1 kg pakan dicampur dengan ½ sendok the minyak dan diaduk sampai merata sehingga biji-bijian terlihat mengkilat (jangan sampai berminyak). Pemberian conditioning oil bisa seminggu 2 atau 3 kali saja. Akan lebih bagus kalau pakan yang sudah dikasih minyak ditaburi sedikit susu bubuk dan diaduk sampai merata. Susu akan menempel pada pakan yg sudah kena minyak.

• Setelah piyik berusia 1 minggu, indukan mulai meloloh dengan biji-bijian. Komposisi pakan setap sama, hanya apabila jagung dalam ukuran besar sebaiknya cari yang sudah dipecah agar memudahkan piyik mencerna dan menyerap nutrisi dari jangung. Millet (pakan perkutut) sangat baik untuk pertumbuhan bulu yang sehat. Voor juga tetap diberikan (jangan terlalu banyak) sebagai sumber protein agar piyikan cepat besar.

• Selama masalah meloloh yang terpenting adalah makanan harus cukup tersedia agar indukan tidak keluyuran mencari makanan dari luar yang mungkin tidak higienis dan piyikan juga cukup mendapat asupan. Air minum harus selalu tersedia dan juga harus bersih. Banyak bibit penyakit berasal dari air yang tidak bersih. Grit dalam ukuran yang kecil juga perlu disediakan untuk memenuhi kebutuhan piyik terhadap mineral, khususnya kalsium, yang penting untuk pertumbuhan tulangnya.

• Saat masa meloloh ini harus selalu dimonitor perkembangan piyik, apakah keduanya tumbuh merata, kesehatan piyik, dan yang paling penting adalah memperhatikan kebersihan kandang. Pada saat meloloh kandang menjadi cepat kotor dan ini harus dibersihkan, termasuk mengganti sarang kalau lembab dan banyak kotoran.

• Pada saat piyik berusia 2 minggu kebutuhan makan sangat meningkat, dan kadang-kadang indukan mulai kewalahan memenuhi kebutuhan makan piyik yang selalu lapar. Terlebih lagi kalau indukan “malas” meloloh. Di sini pengawasan sangat penting untuk mengetahui apakah piyik mendapat cukup makan. Setiap malam perlu dikontrol tembolok piyik apakah cukup terisi atau tidak. Kalau telih terlihat agak kosong perlu dibantu dengan spet makanan tambahan. Banyak makanan khusus piyik yang dijual seperti buatan Versele-Laga. Kalau tidak salah Aristol juga mengeluarkan pakan untuk piyik. Sebagai pengganti, ada juga yang menggunakan bubur bayi seperti merek SUN. Menurut saya, untuk makanan tambahan cukup disepet dengan voor pakan ayam dicampur dengan sedikit susu bubuk lalu dicairkan supaya bisa disepet. Kalau mungkin, bisa juga dikasih kuning telur rebus (jangan yang mentah). Piyik biasanya akan disapih pada usia sekitar 25-30 hari (mohon dikoreksi kalau keliru).

• Terkadang pertumbuhan piyik tidak sama (satu besar dan satu kecil). Jika ini terjadi maka piyikan yg kecil perlu mendapat perhatian tambahan makanan melalui spet. Ada juga peternak hanya meneteskan telurnya 1 saja dalam satu pasang indukan dan telur yang satunya diteteskan diundukan yang lain. Tujuannya agar pertumbuhan piyik lebih cepat. Kalau akan memakai system ini maka perlu disiapkan babuan yang akan meloloh.

• Selama indukan meloloh jangan diberi anti biotic. Tujuannya agar piyik juga dibiasakan hidup dengan bakteri untuk membangun system kekebalan tubuhnya. Kalau ada indukan yang sakit harus segera dipisah agar tidak menulari.
V. Pemeliharaan Piyik Setelah Disapih

• Terkadang ada breeder yang memisahkan piyik dari indukan sebelum disapih secara alamiah. Mungkin salah satu tujuannya agar indukan cepat bertelur lagi. Saya pribadi tidak menganjurkan piyik dipisah sebelum waktunya karena piyik akan mengalami stress berat.

• Pada saat piyik disapih ia akan mengalami stress karena kehilangan perlindungan dari induknya dan harus mencari makan sendiri. Apabila piyik dipaksa dipisah dari induknya maka tingkat stress akan semakin tinggi. Piyik yang mengalami stress membawa resiko bakteri dalam tubuhnya akan berkembang secara cepat dan karenanya kemungkinan sakit menjadi tinggi. Stress yang terlalu tinggi juga akan berdampak negatif terhadap perkembangan mentalnya, misalnya setelah dewasa menjadi burung yang penakut, termasuk takut berkompetisi dengan lawan kalau diadu.

• Setelah piyik betul-betul mandiri (bisa makan sendiri) sebaiknya ditempatkan dalam 1 kandang yang agak besar terpisah dari burung dewasa. Kalaupun akan dicampur dengan burung dewasa hanya dengan burung betina saja. Tujuannya agar tidak dikejar-kejar oleh burung dewasa, terutama waktu rebutan makanan.

• Sekali-sekali piyik perlu dipegang dan dimandikan agar tidak liar (giras). Kandang piyik juga perlu mendapat sinar mata hari yang cukup. Kalau tidak memungkinkan membuat kandang khusus piyik yang penting dijemur setiap pagi.

• Makanan untuk piyik yang baru disapih pada prinsipnya sama saja dengan burung dewasa ditambah dengan grit. Seminggu sekali air minum juga dicampur dengan cuka apel atau cuka biasa seperti telah dijelaskan diatas. Supplement sangat penting untuk piyik yang struktur tubuhnya sedang tumbuh menjadi burung dewasa. IDEAL merupakan salah satu supplement yang baik. Waktu saya punya piyik, untuk supplement saya beri CENTRUM ½ kaplet seminggu dua kali. Pengalaman saya, CENTRUM sangat baik untuk piyik.

• Pada prinsipnya dalam proses selama dalam proses menjadi dewasa piyik harus merasa nyaman dengan makanan yang cukup dan bergizi.

Authors : Bpk. Hermono

Sumber:
http://merpati.org

Selasa, 11 Mei 2010

Metode Ternak

Buat rekan2 sekalian, ini ada sedikit artikel mengenai teknik2 breeding (beternak) dgn cara yg lebih sistematis sehingga bisa juga disebut sebagai ‘Rekayasa Genetika’.

Tulisan ini dikutip dari sebuah artikel karangan Steven van Breemen berjudul Mini Course The Art of Breeding dari web site nya : http://www.stevenvanbreemen.nl/en/?Home.
Mr. Steven ini adalah penggemar merpati pos. Tapi sy rasa, cara ternaknya bisa juga diterapkan pada merpati balap atau tinggian yg ada di Indonesia.

Terima kasih buat Pak Hermono yang telah meluangkan waktu menterjemahkan dan mengambil intisari dari tulisan tsb.

Sebelum dilanjut, ada baiknya kita mengenal dulu beberapa kosa kata yg ada dalam artikel ini agar tdk terjadi salah penafsiran.

Inbreed : Perkawinan antara dua individu yg memiliki hubungan darah sangat dekat. Yaitu : Ibu dgn anak, bapak dgn anak dan anak vs anak.

Line breed : Perkawinan dua individu yg memiliki hubungan darah tidak terlalu jauh. Contoh : Kakek vs cucu, paman vs keponakan, dll.

Cross breed : Perkawinan antara 2 individu yg tidak memiliki hubungan darah. Atau minimal hubungan darahnya terlalu jauh.

Super breed : Individu yang selalu mampu menurunkan sifat2 terbaik pada keturunannya.

Super racer : Individu yang diproyeksikan khusus untuk lomba.
Berikut ringkasan Mini Course The Art of Breeding :

Steven Van Breemen mengembangkan sebuah metode ternak yang disebut : "population genetics".
Tujuan metode ini adalah membangun suatu populasi burung yang ada dalam kandang kita dengan ciri-ciri genetika yang kurang lebih sama (homogen). Misalnya, kalau kita punya 50 burung di kandang, maka semuanya mempunyai ciri kualitas karakter yang relatif sama (tentu tidak 100 % sama, tapi kalaupun berbeda tidak terlalu jauh). Dari kesamaan karakter ini, kita akan mampu memunculkan hasil ternak yang selalu stabil mutunya. Artinya, kita bisa mendapatkan stok super breeder unggulan yang pada akhirnya mampu memunculkan super racer.

Metode ini merupakan pengembangan dari teori Gregory Mendel yg dimodifikasi. Aplikasinya dengan menggunakan prinsip Cross Breed, Inbreed dan Line breed secara sistematis dan tercatat dgn detail.
Menurut Mr. Steven, bila kita sukses mengembangkan metode ini, maka kita akan ongkang2 kaki bisa menikmati hasilnya selama 20 tahun lebih…!!

Teori population genetics hanya cocok diterapkan oleh breeder yang serius, konsisten dan mempunyai visi jauh ke depan. Jadi harus diawali dengan suatu angan-angan tentang kualitas burung yg nantinya ingin kita hasilkan.

Berikut penerapannya di lapangan :

Tahapan ternak berdasar teori ini :
1. Cross breed I -----> 2. inbreed -----> 3. line breed -----> 4. cross breed II

1. Cross breed I
Sebelum mulai ternak, kita harus berkhayal dulu. Berkhayal tentang seperti apa typical karakter pembalap terbaik yang kita idam2kan. Bukan sekedar ikut2an hanya melihat burung2 juara yang ada. Burung juara belum tentu sempurna. Maka khayalan kita harus jauh lebih bagus dari sekedar burung juara. Agak idealis kelihatannya, tapi inilah cita cita yang harus dicapai, bagaimanapun sulitnya.

Untuk cross breed I, carilah pasangan indukan sesuai dgn kriteria khayalan kita tsb. Memakai burung juara lebih dianjurkan. Tapi jangan asal comot!!!. Burung juara banyak ragam typikal kerjanya. Misalkan ingin punya burung dgn tembak keras, maka carilah burung juara yg tipikal kerjanya tembak keras. Kemudian cari juga pasangan betinanya yg keturunan burung tembak.
Hasil dari cross breed 1 ini diharapkan muncul burung2 dgn karakter tembak keras secara merata pada anakannya.

Cross breed 1 ini sy anggap tahap yg paling penting utk pondasi tahapan breeding berikutnya. Hasil anakan 75% harus rata karakternya. Ini untuk menghindari resiko besar pada tahapan breeding selanjutnya (inbreed), dan menghindari set back yg bisa membuang waktu percuma.

2. Inbreed :
Tujuan inbreed adlh mencetak breeder (parental stock) yg menyatukan sifat2 positif yg dimiliki agar lebih kuat daya turun ke anaknya (dominan).
Hasil inilah yg sy sebut 'investasi', modal dasar dan aset ternakan kita yg sangat berharga. Anakan hasil inbreed, biasanya tidak memiliki ‘vitalitas’. Yaitu rentan terhadap penyakit, dan fisik/staminanya loyo. Ini tidak menjadi masalah, karena tujuan utamanya adalah untuk parental stock, bukan untuk dijadikan pembalap. Sukur2 kalo ternyata hasilnya bisa jadi pembalap. Pada akhirnya, kurangnya vitalitas ini dapat diperbaiki melalui tahapan berikutnya.

3. Line breed :
Setelah dapat modal dari inbreed, diperkuat lagi dgn line breed. Bila dipasangkan (misalnya) dgn paman yg punya tembak keras, hasilnya sudah bisa dipastikan : burung dgn karakter tembak sempurna yg sangat dominan. Mungkin inilah yg dimaksud oleh Steven sebagai 'super breed'. Yaitu burung yg memiliki daya turun breeding yg kuat thdp anak2nya.


4. Cross breed 2 :
Super breed ini boleh dicoba utk disilang dgn burung dari trah lain (cross breed ke 2). Tujuannya utk menambah daya vitalitas dan menyempurnakan karakter. Kalau di cross dgn burung lain yg tembak keras, hasilnya pasti burung dgn tembak sempurna. Kalau di cross dgn burung yg sifatnya agak berbeda, -tembak sekedar rapi misalnya- maka tembak kerasnya tidak akan hilang. Justru kita berharap burung dgn tipikal tembak keras dan rapi. Inilah yang dimaksud Mr. Steven sebagai ‘Super Racer’.


Beberapa prinsip yg harus dipahami :

1. Tujuan utama teori population genetics adalah untuk melestarikan karakter/sifat-sifat unggul dari indukan (untuk mudahnya kita pake saja istilah "geno-type") , bukan mempertahankan ciri-ciri fisik (feno-type). Dgn kata lain, tujuan teori ini adlh menciptakan ‘super ‘breeder’.

2. Inbreeding pada prinsipnya adalah upaya menggabungkan sifat-sifat/ karakter 2 burung yang berbeda, baik karakter yang positif maupun negatif. (Ingat, tidak ada burung yg sempurna). Oleh karenanya rumus inbreeding adalah "the best vs the best". Mas Breemen memakai istilah super breeder vs super breeder. Yang kedua, super breeder harus mempunyai karakteristik yg dapat mendukung "khayalan" kualitas burung yg ingin dihasilkan dari ternak kita. Misalnya kalau kita menghayalkan bahwa hasil ternakan kita harus galak, maka cari indukan yg galak. Kalau sekarang belum memiliki atau belum mampu memiliki indukan yg "ideal", menurut saya tidak perlu khawatir karena kualitas indukan dapat diperbaiki melalui cross-breeding.
Mungkin ada yg bertanya, kalau kita sudah punya "super breeder" kenapa tidak itu saja diternak dan nggak perlu repot-repot pake teori population genetics?? Kalau tujuan kita ternak hanya jangka pendek memang teori population genetics tidak perlu, tapi seperti dijelaskan sebelumnya, tujuan kita adalah jangka panjang. Perlu diingat bahwa super breeder yg kita punya suatu saat akan mati, mandul, atau sakit. Kalau ini terjadi maka kita kehilangan modal. Itu sebabnya banyak peternak besar yg gagal mempertahankan standard kualitasnya dan terus menurun. Dan banyak burung-burung juara yg terputus generasinya.

3. Cross-breeding yg pertama adalah pada saat awal memulai ternak dimana indukan berasal dari dua darah (strain) yg berbeda sedangkan cross-breeding yg kedua dilakukan dengan dua tujuan, yaitu apabila kita ingin memproduksi racer dan untuk memperbaiki kualitas darah yg sudah ada (menambahkan elemen baru atau "additive characteristics" yg sudah ada).

4. Aplikasi teori population genetics menuntut adanya sistem seleksi yg ekstra ketat. Beberapa waktu yg lalu ada pendapat yg mengatakan untuk bisa memakai sistem inbreeding, maka kita harus menjadi ahli "membunuh" burung. Istilah ini sebenarnya hanya untuk memberikan tekanan bahwa anakan yg akan melanjutkan generasi indukan harus diseleksi secara ketat. Myron Kulik menyarankan, pilihlah anak betina yg mirip bapaknya dan anak jantan yg mirip ibunya. Yang perlu dipahami, pengertian "mirip" disini bukan mirip secara fisik, tapi yg lebih penting adalah karakternya (tetapi kalau secara fisik juga mirip ya tidak apa-apa). Di sini lagi-lagi diperlukan "feeling" dan keahlian dalam melakukan seleksi. Agar kita bisa melakukan seleksi, misalnya untuk mengambil 1 pasang pada setiap generasi kita teteskan 5 pasang, lalu dari situ dilakukan seleksi untuk menentukan 1 pasang yg akan melanjutkan karakter moyangnya (ancestors). Semakin banyak pilihan yg akan diseleksi, akan semakin bagus.

5. Hasil inbreeding selalu ditandai dengan ciri-ciri kehilangan vitalitas (burung hasil inbreeding menunjukkan gejala penurunan vitalitas). Prof. Anker bahkan menegaskan bahwa semakin besar hilangnya vitalitas pada burung hasil in-breeding berarti effek dari inbreeding itu lebih bagus (confused confused).
Burung hasil inbreeding tidak cocok untuk lomba, tapi hanya cocok untuk menjadi indukan (orang eropa biasanya beli burung bukan untuk dimainkan tapi untuk breeding. Turunanya nanti yang dimainkan.
Vitalitas yang hilang itu akan didapatkan kembali apabila hasil inbreeding di-cross dengan burung lain. Inbreeding dimaksudkan untuk membangun sifat-sifat yang akan selalu diturunkan kepada turunannya (offspring), sedangkan cross-breeding untuk menambah sifat-sifat/ karakter yang sudah ada seperti menambah vitalitas dan kekuatan.
Dengan in-breeding kita bisa memperbaiki kualitas yang jelek. In-breeding adalah pengurangan variasi atau keragaman. Semakin banyak/sering suatu darah tertentu (strain) dilakukan in-breed maka turunannya akan mirip satu sama lain.
Menjodohkan bapak dan anaknya yg cewek atau ibu dengan anaknya yg cowok lebih efektif hasilnya dari pada menjodohkan kakak dengan adiknya (meskipun sama-sama in-breeding tapi sepertinya dampaknya berbeda).


semoga bermanfaat
salam

Sumber:
http://www.merpati.org

Senin, 10 Mei 2010

Spekulasi memilih merpati tinggian

Bentuk Kepala
Pilih burung yang mempunyai kepala besar dan dengan batok kepala depan lebih tinggi dari batok kepala belakang "nonong", tapi pilih yang mempunyai derajat kemiringan antara pangkal hidung dg atas batok kepala sebesar 45-60, jangan yang memiliki derajat kemiringan 90, karena biasanya bentuk kepala spt ini dimiliki oleh burung yang hanya bagus turun atas kepala "tengah" (arah jam12.00). berbeda dengan yang mempunyai kemiringan 45-60, tipe kepala spt ini kan OK turun dari arah manapun. selain itu biasanya burung dengan bentuk kepala spt ini lebih cerdas (mengingat untuk merpati tinggian sangat diperlukan feeling yang mempunyai tingkat kecerdasan tinggi)
Bentuk paruh
Pilih paruh yang berbentuk "merit" (runcing pada ujungnya), tidak terlalu besar & tidak terlalu panjang. Pilih yang mempunyai panjang dari ujung hidung sampai ujung paruh berjarak sedikit lebih pendek dari jarak pangkal hidung sampai batok kepala depan teratas.
Mata
Mata sebagai senjata utama bagi merpati untuk menemukan gerakan tentu tidak akan kita abaikan dalam hal pemilihannya. Pilih mata yang mempunyai pupil (bijih mata) berwarna hitam pekat dan responsif terhadap cahaya (akan membesar dan mengecil dg cepat saat menerima perubahan rangsangan cahaya). Pilih juga yang mempunyai cincin lingkar menempel pada bijih mata (biasanya berwarna hijau) 1/4 keliling bijih mata menggantung di depan bawah. Sedangkan untuk warna mata, pilih yang mempunyai dua warna mata,biasanya perpaduan antara kuning tua dg kuning muda, merah tua dg hijau tua, atau merah muda dg putih. Pilih yang mwmpunyai warna tengah lebih tenggelam dari warna luarnya,sehingga akan terlihat jelas perbedaan antara keduanya (bila mata burung kita lihat pada tempat yang teduh/tidak terkena cahaya langsung). jika mata burung kita lihat pada saat terkena sinar matahari langsung, maka kedua warna mata akan bergabung dan tampak seperti titik2 warna yang menyatu.
Hidung
Kalau didaerah sy, oleh sebagian teman, keadaan, bentuk,besar dan kecilnya hidung tidaklah pernah digubris. akan tetapi tidaklah sependapat dg yg akan sy sampaikan, karena menurut pengalaman, berbagai bentuk hidung mempunyai kelebihan dan kelemehan. menurut sy hidung juga berperan untuk merpati menemukan jalan pulangnya (disamping feelingnya), beberapa hidung favorit sy: 1. besar, panjang, menggembung (bukan "prambon"/turunan dari merpati pos), sy suka dg hidung berbentuk spt ini bila mempunyai warna kapur pekat dan pangkal hidung bagian bawah menjorok kebelakang. 2. besar, panjang, "trepes"/melekat ke paruh (jika burung ini "prambon"), sy suka hidung berbentuk spt ini jika memiliki warna kapur pekat akan tetapi terlihat garis2 samar sejajar berwarna kemerah2an diseluruh bagian hidungnya, dan pangkal hidung bagian bawah menjorok kebelakang. 3. kecil, menggembung (strain jawa, baik jawa sungut ataupun jawa deles), sy suka dg hidung berbentuk ini bila mempunyai warna kapur pekat dan pangkal hidung bagian bawah menjorok kebelakang. adapun bila pada pangkal hidung berbentuk lurus, sy suka burung ini untuk "gaburan"/bermain dirumah, biasanya burung tidak membutuhkan jarak jauh2 untuk bisa terbang tinggi, yang penting pemilihan mitra terbang yg imbang dan sepadan (justru bila burung dg tipe hidung spt ini akan pulang lama bila dilepas jauh, bahkan kadang hilang).
Leher
sampai saat ini sy masih berpendapat bahwa leher adalah sarana utama bagi burung merpati untuk "metil"/"njungkel"/"nunjem"/"nenggel"/"thel". pilih leher yg kuat dan jangan terlalu panjang, pilih panjang leher yang sedikit lebih pendek dari tulang dadanya. pilih juga tulang leher yg kuat, tegak, kencang dan mendongak keatas (saat burung memperhatikan sesuatu,biasanya gerakan), akan tetapi akan kembali mengendur/menekuk seperti semula. karena leher yg selalu tegak terkesan kaku, dan kualitas "metil" kalah fleksibel dibanding dg tipe tulang leher yg tadi sy sebutkan.
Sayap
sayap sebagai sarana utama burung untuk terbang hendaknya kita harus benar2 memilihnya yg terbaik, beberapa contoh al:
1. bahu sayap harus kuat dan lentur/jangan kaku, utk bentuk bisa bervariasi, ada yg tebal bulat, pendek berotot. ada juga yg berbentuk pipih, lebar berotot.
2. bulu sayap tebal kencang tidak bergelombang. pilih juga yg lebar (landung) rapat jarak satu bulu dg yg lainnya. ujung bulu meruncing.
3. tulang bulu sayap besar kuat sedikit lentur pada ujung bulunya
pilih juga yg memiliki sayap sedikit terlihat "mekongkong" saat dipegang. jangan yg memiliki sayap merapat ke badan, karena kualitas turunnya akan lebih kencang yg mempunyai sayap agak "mekongkong".
Bentuk dada
Pilih bentuk dada yang berbentuk huruf V (kalau dilihat dari depan), jangan yg berbentuk O, apalagi elip mendatar/gepeng. burung dengan bentuk dada berhuruf V biasanya akan turun kencang dari arah manapun. berbeda dg yg berbentuk huruf O (hny bgs turun atas kepala/jam12.00), karena kalau turun agak condong biasanya kecepatan turun burung berbentuk dada sptri ini akan berkurang.
Tulang Dada
Pilih tulang dada yg mempunyai panjang sedikit lebih panjang dari telunjuk org dewasa, atau paling tidak sama panjang. masalah bentuk sy pny pengalaman sseperti ini:
1. berbentuk seperti tanda 'centang' : dg tulang dada blk menjorok kebelakang, biasanya burung jadi berbentuk jantung. burung dengan type tulang dada sprti ini dg perangkat lain yg memadai biasanya akan turun anteng/tidak goyang.
2. berbentuk sprti perahu : dengan perangkat lain yg memadai dan "cekelan"padat berisi, burung akan turun sambil "nggenjot-nggenjot"
Sapit Udang
Ada yang berpendapat bahwa kondisi, ukuran jarak dan bentuk "sapit urang" pada burung merpati tidak mempengaruhi gaya terbang dan turunny, kalau dari pengalaman sy pribadi, bila dinilai dari cara terbang burung sendiri memang sampai saat ini saya belum menemukan adanya pengaruh "sapit urang" sama gaya terbang burung. akan tetapi utk masalah turun sprtiny berpengaruh besar. ketebalan dan kuatny "sapit urang" pun juga mempengaruhi turunnya merpati. sprti cont; merpati dg "sapit urng" rapat (tidak berjarak sama sekali/"ganthet") biasany kalau burung mempyai kemampuan turun, turunyny akan pelan. merpati dg "sapit urang" berjarak sempit, kira 0,5-1cm (untuk burung merpati berukuran besar). 0,5cm (untuk merpati berukuran sedang) kalau burung mempyai kemampuan turun, turunny akan megal-ol/goyang-goyang. merpati dg jarak "sapit urang" kira2 >1cm kalau burung mempyai kemampuan turun, akan turun dg "anteng"/tidak goyang2, tentuny juga didukung ukuran "brutu" dan bentuk ekorny. kondisi "sapit urng" yg bengkok sejauh pengalaman sy: dulu sy pernah pny burung dg jarak "sapit urang" kira2 1cm, sebelum "sapit urng" bengkok burung mampu turung cepat dan shoot kasar, karena shoot terlalu keras, burung turun "ngebrok lemah". kemudian salah satu "sapit urangny" patah, setelah manjalani perawatan beberapa minggu "sapit" nyambung tapi bengkok sebelah. sejak saat itu burung tsb masih mampu turun hny kecepatan turun dan shootny berkurang.
Pinggang/Brutu
perbedaan ukuran dan jarak dari pinggang/"brutu" merpati tentuny tidak mungkin bila tidak memp pengaruh apa2 pada kinerjany. dari yg berukuran besar, kecil, sedang, berjarak rapat ataupun yg berjarak renggang. kalau dari pengalaman, pinggang berjarak renggang dari badanny akan membuat burung tidak memiliki keseimbangan yg bagus. burung dg kecepatan turun lambat, tentuny tidak akan terlihat dg jelas ketidakseimbanganny dg adany pinggang spt ini. berbeda dg burung dg kemampuan kecepatan turun tinggi/keras, jika memiliki pinggang renggang spt ini akan terlihat jelas saat burung turun arah jam 12.00/atas kepala. kemungklinan pertama turun burung akan patah/ separuh jalan berbelok. kemungkinan kedua burung turun dg kecepatan tinggi tanpa adany keseimbangan pengereman, akibatny burung akan turun dg keras(yg berakibat menyakiti diriny sdr).
berbeda dg pinggang yg berjarqk rapat, baik yg besar maupun yg kecil memiliki kelebihan sdr2. dg perkakas lain yg mendukung, burung dg "brutu" kecil rapat, akan memiliki tipe turun "anteng"/tidak goyang2. burung dg "brutu" besar rapat, akan memiliki tipe turun tampak goyang2, bila semua perkakas mendukung sebenarny goyang2ny itu merupakan seni lemparan tubuh burung/"nggenjot2" saat turun.
Ekor
ketebalan dan bentuk ekor saat burung kita pegang tentuny akan bermacam2, dari sinilah kita sebenarny dapat mengira2 daya dan gaya turun dari burung tsb.
pilihlah burung yg mempunyai bulu ekor rapat, tebal dan panjang (tebal disini harus disesuaikan dg pegangan/"cekelan" burung, u/ kadar ketebalan bulu ekor akan berbeda dari "cekelan" padat/"kiyel", empuk/ngapuk, keras/rapet/"atos" yg sangat susah u/ di utarakan lewat tulisan) tpi dg pemilihan dan pembelajaran yg berulang2 psti kelak dg mudah kita akan dapat membedakan ukuran yg sesuai.
*saat kita pegang bulu ekor akan tampak menyatu, itu ciri dari "brutu" kecil, biasany bentuk ekor spt ini dimiliki oleh burung dg gaya turun "anteng".
*saat kita pegang bulu ekor akan tampak melebar pada ujungny/tdk mengumpul jadi satu, itu ciri2 dari "brutu" besar, biasany bentuk ekor spt ini dimiliki oleh burung dg gaya turun "nggenjot2".

saat kita pegang ekor merpatipun akan memp daya tekan kebawah yg berbeda2, ada yg "ndlosor", "ngawet" 45 derajat, dan ada pula yg "ngawet" 90 derajat/ ditempat sy biasa disebut dg "bengkuk".
u/ gaya terbang :
*bila burung memp pegangan ekor "ngawet" 45 derajat: burung dg pegangan ekor spt ini bila dilepas dg partner yg yg memp tipe pegangan ekor sama, akan memp gaya lepas/start memutar agak melebar dan tidak beraturan (kadang start belum tinggi burung sudah menuju kearah tujuan)
*bila burung mmp pegangan ekor "ngawet" 90 derajat/"bengkuk": burung dg pegangan ekor spt ini bila dilepas dg partner yg yg memp tipe pegangan ekor sama, akan memp gaya lepas/start memutar "cekak", spt obat nyamuk (biasany burung mencapai ketinggian ttntu baru menuju arah tujuan)
*bila burung memp pegangan ekor "ndlosor": burung dg tipe pegangan ekor spt ini biasany memp 2 kemungkinan gaya terbang. yg pertama terbang langsung menuju arah tujuan. yg kedua "nggandeng"/ ngikut partnernya.
Kaki
kalau soal kaki sy lebih suka kaki yg merit, garing/terlihat "mbesisik" & panjang (baik kaki maupun jarinya)
saat dipegang posisi kaki menjorok/mendorong kebelakang sejajar dg arah ekor.
Tingkah laku merpati
- Suara kepakan sayap
bila kita mau memperhatikan suara kepakan dari sayap burung merpati, tentu dari merpati yg satu dan lainnya akan berbeda. apa sebenarny yg membuat suara kepakan ini kian berbeda?
ya,, memang suara kepakan dari burung yg sudah jadi/terbang tinggi dan belun jadi/msh latihan trnyta memang berbeda. apalagi dg burung merpati yg sama sekali belum latih terbang (umbaran)
*kepakan sayap burung merpati yang sudah terbang akan terdengar lebih ringan (teratatak)kira2 bgtu,kalau sudah terbang dan tinggi, di sela2 kepakannya ada suara sperti(wis.. wis..)
*sedangkan sayap burung merpati yg belum folsir terbang/jarang terbang akan terdengar lebih berat(tjeplak-tjeplak)
memang kalau tanpa mengamati dg seksama dan berulang2 akan tampak susah membedakan suara kepakan ini.
- Cara turun
saat kita belanja di pasar,,
tentu akan banyak pedagang yg sibuk menawarkan merpati dagangannya,,
kalu saya,, saat membeli sering mengamati dari jarak yg agak jauh, melihat para pedagang menawarkan burung2 yg dijajakanny pada calon pembeli,
biasany burung ini (burung giring) akan diperlihatkan giringny dg cara betina di naik turunkan kurungan,,
nah,, inilah kesempatan kita menilai mental si burung tsb!

kalau kita mau mengamati, cara turun burung dari kurungan itu akan bermacam2. ada yg melompat dg mengepakkan sayap, ada yg langsung turun menjatuhkan tubuhnya (ada yg dg posisi kepala di depan, ada pula yg dadany di depan).
ya,, untuk mental burung, ,
burung yg menjatuhkan tubuhnyalah yg memiliki mental untuk turun. bukan merpati yg turun kurungan dg cara melompat dg mengepakkan sayapny.

akan tetapi cara itu hanya bisa di pakai untuk memperkirakan kemampuan mental turunny, bukan kemampuanny untuk turun. karena untuk kemampuan turun masih diperlukan perangkat2 lain yg memadai(tulang leher,sapit urang,pinggang,dll)
- Cara Jalan
banyak dari penggemar burung merpati tidak lagi memperdulikan cara jalan dari burung merpati ini.
memang cara jalan burung hanya bisa digunakan untuk memperkirakn malas dan tidakny burung,, meski hanya sedikit orang yg mempercayai, semoga pendapat ini bisa sedikit bermanfaat bagi sesama penggemar yg menginginkan burung merpatiny adalah merpati yg rajin dan tidak malas terbang.

saat burung berjalan, coba kita amati telapak kakiny,,
napak(menyentuh tanah) atau tidak.
biasany burung merpati yg berjalan hanya menapakkan keempat jariny(tanpa telapak kakiny),
akan mempunyai kemampuan terbang yg lebih panjang/lama dari pada burung yg menapakkan telapak kakiny saat berjalan. anda tidak percaya? coba buktikan sendiri dg burung yg mempunyai segala baik pegangan dan lain2 yg sama, dan perkiraan umur yg sama, latihan yg sama, pakan yg sama, dengan jalan yg berbeda seperti diatas.

saat burung sudah sama2 jadi/hafal lapak/rumah, terbangkan burung berulang kali, dan burung mana yg memp. ketahanan terbang paling baik diantara keduanya? burung mana yg lebih dulu lelah/"ngenduk"/hinggap di sembarang tempat?
- Penampilan
setelah melihat cara berjalan dari burung merpati, tidak salah bila kita melihat keunggulan burung merpati dari bentuk tubuhny saat berdiri.
burung yg berdiri terlihat punggung & pinggangny menyembul/ tampak "berpunuk" tentu akan memp kemampuan terbang dan turun yg berbeda dari burung yg memp bentuk tdk spt itu. biasany syp burung akan tampak menggantung.
bila kita melihat merpati dg bentuk tubuh spt itu, ada kemungkinan burung ini memp gaya terbang dg speed kencang, dan kemampuan turun yg patut diperhitungkan.
- Waspada
saat burung kita lepas di luar kandang, bila kita mau memperhatikan tentu pandangan dan gerak-ik kepala burung merpati ini akan memp gaya yg berbeda. ada yg hny diam terlihat cuek dg keadaan sekitar, ada pula yg tampak waspada dan gesit mengikuti gerakan2 disekitarny, baik gerakan didekatny ataupun gerakan dari kejauhan.
burung dg tingkat kewaspadaan tinggi patut kita perhitungkan kemampuan penglihatanny.
- Gerak bulu ekor
saat kita memilih burung merpati, baik di pasar maupun di peternak, tidal ada salahny kit a memperhatikan pergerakan bulu ekor merpati tsb saat bekur.
I. ekor burung saat bekur yang memp kecepatan "megar-mingkup"/ bulu2 ekorny merapat dg cepat (dilihat dari samping), biasany dimiliki oleh burung yg memp pinggang rapat. dan ini sangat mempengaruhi kemampuan turunny.
II. ekor bururng yg selalu "megar"/terlihat jarak2 dari bulu ekorny (dilihat dari samping), Akan memp kemampuan turun yg kalah baik bila dibandingkan dg tipe pertama.
Sumber:
http://www.merpati.org
 
Merpati Balap Jember Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template